Di abad 13, Bangsa Mongolia berubah
cepat menjadi kekuatan militer yang kuat, ekspansif dan mendunia. Negeri China
yang dilindungi tembok besar sepanjang
21.196,18 bisa ditaklukkan. Di tahun 1214, Dinasti Jin yang berkuasa di
Beijing menyerah dan bersedia menjadi koloni Mongol di bawah kepemimpinan
Jenghis Khan. Kaisar Jin menyerahkan
seorang puteri untuk diperistri Jenghis Khan, 500 bocah laki-laki dan
perempuan, 3000 kuda, dan 10.000 gulungan sutra. Setelah menaklukkan China di
arah Timur, Jenghis Khan melanjutkan ekspansi ke negara-negara di sisi Barat.
Tahun 1219 M, Jenghis Khan membawa 200.000 pasukannya bergerak ke Khawarezm di
sebelah Barat melalui Transoxiana. Ia
berhasil menduduki kota-kota yang makmur seperti Bukhara dan Samar Khand dan
membunuh semua penduduknya sebagai pembalasan dendam. Kemudian mereka berangkat
ke kota-kota lainnya hingga korban tewas mencapai jutaan jiwa. Pembantaian ini
dilakukan karena penguasa Kerajaan Khawarism Syah Muhammad menolak takluk,
bahkan membunuh utusan Jenghis Khan yang dianggap sebagai mata-mata.
Setelah Jenghis Khan meninggal
dunia di tahun 1227, kekuasaan Monggolia dikendalikan oleh anak cucunya. Di
pusat Monggolia ada Kaisar Munk Khan, di Timur mulai dari China ada Kubilai
Khan yang paling terkenal dan mendirikan Dinasti Yuan di Daratan Cina. Di Barat
ada Hulagu Khan yang melebarkan kekuasaan sampai Eropa dan Timur Tengah. Dari
Khawarism, Pasukan Hulagu Khan terus memperluas ekspansi sampai ke Eropa,
kemudian bergerak ke Timur Tengah. Pada 12 Muharam 656 H Hulagu Khan mulai
mengepung pusat kekuasaan Khalifah Mu’tashim di Bagdad.
Di masa pengepungan, Hulagu Khan
memberikan tawaran yang terdiri dari beberapa poin, antara lain: (1)
Menghentikan peperangan dan diganti dengan hubungan bilateral yang saling
menguntungkan, (2) Mu’tashim Billah tetap menjadi khalifah dan Penduduk Baghdad
tanpa terkecuali dijamin keamanannya, (3) Hendaknya Baghdad menghancurkan
benteng Irak, menimbun kembali parit-parit, dan menyerahkan persenjataan, (4)
Baghdad menjadi koloni kerajaan Mongol. Singkat cerita, di tahun 1258 Dinasti
Abbasyah pun runtuh setelah 500 tahun lebih berkuasa, dan Mu’tashim menjadi
Khalifah terakhirnya. Kota Bagdad dihancurkan, perpustakaan dimusnahkan dan
ratusan ribu penduduk dibunuh.
Di sisi Timur, Kubilai Khan terus
melakukan penaklukan sampai menguasai seluruh Daratan Cina dan mendirikan
Dinasti Yuan. Ekspansi besar-besaran juga dilakukan ke Asia Tenggara bahkan
sampai ke Kerajaan Singasari di Tanah Jawa. Ambisi Kubilai Khan ini harus
berhadapan dengan ambisi Raja Kertanegara yang ingin membangun kekuatan armada
laut untuk mendominasi jalur perdagangan laut dalam wi wilayah nusantara. Kertanegara
sedang membangun diplomasi dengan Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur dan
Kerajaan Melayu di Jambi. Utusan Tentara Mongol yang datang ke Singasari pada
tahun 1289, diperlakukan dengan kasar oleh Kertanegara. Apa yang dilakukan oleh
Kertanegara ini serupa dengan yang dilakukan Penguasa Khawarism Syah Muhammad
–yang kemudian Pasukan Mongol membantai seluruh penduduknya sebagai balasan.
Di tengah kesibukannya membangun
kerjasama dengan kerajaan-kerajaan di Sumatera dalam Ekspedisi Pamalayu,
Kerajaan Singasari mendapatkan serangan tidak terduga dari Jayakatwang yang
menjadi Bupati Gelang-Gelang. Jayakatwang yang merupakan keturunan, Raja Kediri
yang dikalahkan oleh Ken Arok, Kertajaya, mengambil kesempatan ketika Singasari
mejadi lemah karena ditinggalkan pasukan terbaik yang melakukan ekspedisi ke
Sumatera. Dalam serangan tak terduga oleh saudara iparnya ini, Kertanegara
gugur, dan Jayakatwang menegakkan kembali Kerajaan Kediri.
Belum lama Jayakatwang berkuasa di
Kediri, Pasukan Khubilai Khan mendarat di Pulau Jawa untuk menuntut balas pada
Kertanegara. Tentara Tar Tar di bawah pimpinan ... ini gagal menemukan Istana
Kerajaan Singasari yang telah dihancurkan oleh Jayakatwang. Raden Wijaya dan
pengikutnya yang membuka permukiman di hutan Tarik melihat pergerakan Pasukan
Mongol di perairan Kali Brantas datang menawarkan bantuan untuk menemukan dan
memerangi Raja Jawa. Pasukan Mongol dan Pasukan Raden Wijaya berhasil menemukan
Istana Jayakatwang di Gelang-Gelang, menggempurnya sampai hancur dan
Jayakatwang pun gugur.
Ketika sedang berpesta merayakan
kemenangan di permukiman yang dibangun di Hutan Tarik, pasukan pengikut Raden
Wijaya melakukan penyerangan terhadap pimpinan Pasukan Mongol yang mabuk
kemenangan. Penyerangan terhadap Pasukan Mongol terus dilakukan melalui
pembakaran kapal yang bersandar di Kali Brantas dan melalui taktik gerilya dari
huta-hutan yang ada di sekeliling Kali Brantas. Setelah kehilangan banyak kapal
dan banyak yang terbunuh, Pasukan Mongol akhirnya pergi meninggalkan Pulau Jawa
pada 31 Mei 1293. Tidak seperti ekspansi Mongol ke Timur Tengah yang berhasil
gemilang, ekspansi ke Asia Tenggara di Kepulauan Nusantara gagal total.
Terusirnya Pasukan Mongol yang
pergi melalui muara Sungai Mas di Surabaya ini diperingati sebagai hari
kelahiran Kota Surabaya. Kedatangan Pasukan Mongol yang masuk Kali Brantas
melalui Kali Mas ini disimbulkan dengan pertarungan Ikan Hiu dengan Buaya. Ikan
Hiu atau “Sura”merupakan simbol yang merepresentasikan Pasukan Monggol yang
datang dari laut sedangkan buaya atau “Baya” merupakan simbol pasukan pribumi
pengikut Raden Wijaya. Hari jadi Kota Surabaya bersamaan dengan berdirinya
Kerajaan Majapahit yang dideklarasikan oleh Raden Wijaya sebagai kelanjutan
dari Kerajaan Singasari.
Penulis: gus Bowie
Mongolia memiliki pasukan berkuda legendaris
BalasHapuskomentar juga ya ke blog saya www.belajarbahasaasing.com
BalasHapus